top of page

A-Selection

  • White Instagram Icon
Search

KULIAH DI STAN, ENAK YA?

  • Yessi F. A. Sucipto
  • Aug 2, 2017
  • 3 min read

(Masih seputar STAN, karena banyak junior yang berpesan "sering sering nulis tentang kampus ya, kak!". Dan sebenarnya ini tulisan lama, tulisan tahun 2015 yang saya repost dari laman ask.fm saya.)

-----


Saat masih kuliah dulu, sering saya jumpai apabila bertemu dengan kerabat, kawan, maupun orang asing, yang bertanya "Mbak, kuliah dimana?" lalu saya menjawab "Alhamdulillah dapet di STAN.." tak jarang dari mereka yang memberikan respon seperti :

"Enaknya.." "Wah gausah cari kerja dong ya!" "Enak banget duitnya banyak nanti ya hehe" "STAN itu yang abis lulus langsung kerja ya?"

Dan saya membalasnya dengan senyum. "Minta doanya aja ya Pak/ Bu supaya kuliahnya lancar."

-----

Sebenarnya tidak ada masalah kalau ada yang berpendapat seperti itu, toh yang beliau beliau sampaikan memang berdasarkan "fakta" di lapangan. Namun apabila kita tilik jauh ke belakang.......nothing comes easy, right?

Salah satu teman saya punya istilah unik untuk mendeskripsikan perkuliahan di STAN. Kalau ditanya "kuliah di STAN gimana?" dia selalu menjawab dengan kata "BERDARAH-DARAH!"

-----

Berdarah-darah 1 : USM STAN.

Have you ever thought how hard It is, untuk tembus USM STAN, semua calon mahasiswa belajar mati matian untuk bisa mendapatkan peringkat nasional. Lolos nilai mati itu gak cukup, gak akan pernah cukup. Pesaing pesaing kita pasti sudah tau caranya menyelamatkan diri dari nilai mati, yang harus difikirkan adalah bagaimana mendapatkan point setinggi-tingginya. Belum lagi sekarang TKD di awal. Lolos ambang batas TKD aja gak cukup, gak akan pernah cukup.

-----

Berdarah-darah 2 : USM STAN sulit? Ada yang lebih sulit lagi : Kuliah di STAN.

Sudah lolos jadi mahasiswa STAN? Selamat! But we know those "euphoria" itu sesaat. Setelahnya, kita harus berfikir keras bagaimana cara mempertahankan diri dari ancaman Drop Out. Ada mahasiswa yang memutuskan menjadi kupu-kupu. (Kuliah-Pulang, red). Kalau ditanya alasannya "pengen fokus kuliah, disini susah hehe" dan memang hasilnya nilai mereka bagus. Ada juga yang memutuskan untuk tetap mengikuti passion menjadi organisator, berarti harus terima resiko membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi. Kalau ditanya alasan "suntuk kuliah terus, refreshingnya ya kumpul sama temen temen" atau "tetep pengen mengasah softskill nih". Dan nilai mereka juga tetap bagus. Tidak ada yang salah, hanya masalah prioritas.

-----

Berdarah-darah 3 : UTS & UAS.

Mendekati ujian, banyak muncul kelompok belajar dadakan. Sudah tau sensasinya kan, adik adik? Ketika jam 2 pagi masih banyak mahasiswa berkeliaran di jalanan karena baru pulang belajar kelompok, padahal esok hari ujian pukul 08.00. Sesampainya di kost, belum lega dengan materi ujian, akhirnya belajar lagi, review lagi.

Kurang tidur menjelang ujian? Sering. Tidak tidur menjelang ujian? Sering. Menangis menjelang ujian? Hehe...sering juga.

-----

Berdarah-darah 4 : Pengumuman IP

Mahasiswa STAN sepertinya tidak pernah liburan dengan tenang. Sepengalaman saya, sejauh apapun saya travelling sewaktu liburan UTS/ UAS, yang ada dipikiran saya hanya "kapan pengumuman IP? Apakah IP saya aman?". Menunggu dan berharap cemas. Cemas apakah nilai kami aman, cemas apakah ada diantara kami yang harus pulang, cemas apakah IP kami mencukupi untuk lanjut ke semester berikutnya. Pressure is real, pressure is everywhere.

Untuk teman teman DI harus menghadapi 2 kali shock therapy. DIII 6 kali, dan......sekarang ada DIV ya? Siap siap 8 kali shock therapy.

(Shock therapy : melihat pengumuman IP ditengah tengah liburan.)

Pengalaman saya pribadi, semester paling berat (untuk Prodi DIII Pajak) adalah Semester 4. Saat itu, 20 teman kami harus pulang karena IPK tidak mencukupi untuk lanjut ke semester berikutnya. Salah satu ada teman baik saya, berhari hari saya menghiburnya, dia tidak bisa berhenti menangis, dia sedih karena mengecewakan kedua orang tuanya, sangat berat rasanya saya menyaksikan hal itu.

(Kudoakan kamu sukses ditempat barumu, kawan! Selalu kuat, semangat mencari jalan sukses kita masing-masing!)

----

Oia, kalau boleh jujur, saya sendiri ketika Semester 4 hampir saja terkena ancaman DO, karena nilai Intermediate Accounting saya bisa dibilang sangat parah : 41. Kesalahan ada di saya sendiri, yang kurang mendengarkan dosen saat kuliah. Itu satu satunya nilai D di transkrip saya selama kuliah, tidak akan pernah saya lupakan :(

-----

Bapak bapak, ibu ibu, kakak kakak, jadi mari kita anggap pertanyaan "anak STAN enak ya habis lulus langsung kerja" sebagai reward kami yang berjuang sampai titik darah penghabisan selama menjalani perkuliahan di kampus tercinta, PKN STAN :) Serta mohon doanya agar adik adik mahasiswa selalu dikuatkan menghadapi berbagai macam pressure yang bisa datang darimana saja.


Yessi F. A. Sucipto Banten, 25 Juli 2017


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags

© 2017 A-Selection

bottom of page